BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Seiring
berkembangnya zaman di era globalisasi ini, dunia lapangan kerja semakin banyak
membutuhkan para profesional yang bergelut dibidang Teknologi Informasi.
Posisinya pun sangat bervariasi, tergantung dari skala bisnis atau usaha
instansi/perusahaan/ lembaga yang bersangkutan. Semakin besar dan kompleks
suatu instansi, biasanya posisi dan pekerjaan yang dibutuhkan pun makin
beragam. Mengingat begitu banyak variasi jenis pekerjaan tersebut, maka perlu
dilakukan standardisasi profesi di bidang teknologi informasi
Dengan
posisi tenaga kerja di bidang Teknologi Informasi (TI) yang sangat bervariasi
karena menyesuaikan dengan skala bisnis dan kebutuhan pasar, maka sangat sulit
untuk mencari standardisasi pekerjaan di bidang ini. Tetapi setidaknya kita
dapat mengklasifikasikan tenaga kerja di bidang Teknologi Informasi tersebut
berdasarkan jenis dan kualifikasi pekerjaan yang ditanganinya.
1.2 Batasan Masalah
1. Jenis
profesi dibidang IT
2. Deskripsi Kerja Profesi IT
3. Standart
profesi ACM dan IEEEE
4. Standar
profesi di Indonesia dan regional
BAB
II
Dasar
Teori
2.1 Jenis
Profesi dibidang IT
2.1.1Network Engineer
Network Engineer adalah orang yang berkecimpung dalam bidang
teknis jaringan computer dari maintenance sampai pada troubleshooting-nya.
Tugas:
·
Membuat jaringan untuk
perusahaan atau instansi
·
Mengatur email, anti spam dan
virus protection
·
Melakukan pengaturan user
account, izin dan kata sandi
·
Mengawasi penggunaan jaringan
Kualifikasi:
·
Menguasai server, workstation
dan hub/switch
2.1.2 System Analyst
System Analyst adalah orang yang memiliki keahlian untuk
menganalisa system yang akan diimplementasikan, mulai dari menganalisa system
yang ada, kelebihan dan kekurangannya, sampai studi kelayakan dan desain system
yang akan dikembangkan.
Tugas:
·
Mengembangkan perangkat
lunak/software dalam tahapan requirement, design dan construction
·
Membuat dokumen requirement dan
desain software berdasarkan jenis bisnis customer
·
Membangun framework untuk
digunakan dalam pengembangan software oleh programmer
Kualifikasi:
·
Menguasai keahlian sebagai
programmer
·
Menguasai metode dan best
practice pemrograman
·
Memahami arsitektur aplikasi
dan teknologi terkini
2.1.3 IT Support
IT Support merupakan pekerjaan IT yang mengharuskan seseorang bisa
mengatasi masalah umum yang terjadi pada komputer seperti install software,
perbaikan hardware dan membuat jaringan komputer. Profesi ini cukup mudah
dilakukan karena bisa dilakukan secara otodidak tanpa memerlukan pendidikan
khusus.
Tugas:
· Install software
Memperbaiki hardware
Membuat jaringan
Kualifikasi:
Menguasai bagian-bagian
hardware computer
Mengetahui cara install program
atau aplikasi software
Menguasai sejumlah aplikasi
umum sistem operasi computer
2.1.4 Software Engineer
Software Engineer adalah mereka yang memiliki keahlian untuk
memproduksi perangkat lunak mulai dari tahap awal spesifikasi sistem sampai
pemeliharaan sistem setelah digunakan.
Tugas:
·
Merancang dan menerapkan metode
terbaik dalam pengembangan proyek software
Kualifikasi:
·
Menguasai keahlian sebagai
programmer dan system analyst
·
Menguasai metode pengembangan
software seperti RUP, Agile, XP, Scrum dll.
2.1.5 Database Administrator
Database
Administrator adalah mereka yang memiliki keahlian untuk mendesain,
mengimplementasi, memelihara dan memperbaiki database.
Tugas:
·
Mengkonfigurasi hardware dan
software dengan sistem administrator
·
Mengelola keamanan database
·
Analisa data di database
·
Menginstal perangkat lunak baru
Kualifikasi:
· Menguasai teknologi database seperti Oracle, Sybase, DB2, MS
Access serta Sistem Operasi
·
Menguasai teknologi server dan
storage.
2.1.6 Web Administrator
Web Administrator adalah seseorang yang bertanggung jawab secara
teknis terhadap operasional sebuah situs atau website.
Tugas:
·
Menjaga kelancaran akses situs
(instalasi dan konfigurasi sistem)
·
Merawat hosting dan domain
·
Mengatur keamanan server dan
firewall
·
Mengatur akun dan kata sandi
untuk admin serta user
Kualifikasi:
·
Menguasai keahlian seorang
programmer
·
Menguasai jaringan (LAN, WAN,
Intranet)
·
Menguasai OS Unix (Linux,
FreeBSD, dll)
2.1.7 Web Developer
Web Developer adalah mereka yang memiliki keahlian untuk
memberikan konsultasi pembangunan sebuah situs dengan konsep yang telah
ditentukan.
Tugas:
Tugas:
·
Merancang web atau situs
(desain dan program)
·
Mengaktifkan domain dan hosting
·
Pemeliharaan situs dan promosi
·
Menganalisa kebutuhan sistem
Kualifikasi:
·
Menguasai pemrograman web
·
Menguasai pengelolaan database
·
Mengerti domain dan hosting
·
Menguasai sistem jaringan
2.1.8 Web Designer
Web designer adalah mereka yang memiliki keahlian dalam membuat
design atraktif dan menarik untuk situs serta design untuk kepentingan promosi
situs secara visual.
Tugas:
·
Mendesain tampilan situs
·
Memastikan tampilan gambar
berfungsi ketika ditambahkan bahasa pemrograman
Kualifikasi:
·
Menguasai Adobe Photoshop &
Illustrator\
·
Memiliki jiwa seni dan harus
kreatif
·
Menguasai HTML, CSS dan XHTML
2.2 Deskripsi kerja Profesi
Berikut
ini merupakan beberapa deskripsi kerja (job description) dari beberapa profesi
yang terdapat di bidang IT.
1. Programmer
•
Mengambil bagian dalam pengembangan dan integrasi perangkat lunak.
•
Mengembangkan secara aktif kemampuan dalam pengembangan perangkat lunak.
•
Menerima permintaan user untuk masalah-masalah yang harus diselesaikan.
•
Menyediakan dukungan dan penyelesaian masalah konsumen baik untuk konsumen
internal maupun eksternal.
•
Bertanggung jawab atas kepuasan terkini pelanggan.
2. Sistem Analis
•
Mengumpulkan informasi untuk penganalisaan dan evaluasi sistem yang sudah ada
maupun untuk rancangan suatu sistem.
•
Riset, perencanaan, instalasi, konfigurasi, troubleshoot, pemeliharaan, dan
upgrade sistem pengoperasian.
•
Riset, perencanaan, instalasi, konfigurasi, troubleshoot, pemeliharaan, dan
upgrade perangkat keras, perangkat lunak, serta sistem pengoperasiannya.
•
Melakukan analisis dan evaluasi terhadap prosedur bisnis yang ada maupun yang
sedang diajukan atau terhadap kendala yang ada untuk memenuhi keperluan data
processing.
•
Mempersiapkan flowchart dan diagram yang menggambarkan kemampuan dan proses
dari sistem yang digunakan.
3. IT Project Manager
•
Mengembangkan dan mengelola work breakdown structure (WBS) proyek teknologi
informasi.
•
Mengembangkan atau memperbarui rencana proyek untuk proyek-proyek teknologi
informasi termasuk informasi seperti tujuan proyek, teknologi, sistem,
spesifikasi informasi, jadwal, dana, dan staf.
•
Mengelola pelaksanaan proyek untuk memastikan kepatuhan terhadap anggaran,
jadwal, dan ruang lingkup.
•
Menyiapkan laporan status proyek dengan mengumpulkan, menganalisis, dan
meringkas informasi dan tren.
•
Menetapkan tugas, tanggung jawab, dan rentang kewenangan kepada personil
proyek.
4. IT Support Officer
•
Menerima, memprioritaskan dan menyelesaikan permintaan bantuan IT.
•
Membeli hardware IT, software dan hal-hal lain yang berhubungan dengan hal
tersebut.
•
Instalasi, perawatan dan penyediaan dukungan harian baik untuk hardware &
software Windows & Macintosh, peralatan termasuk printer, scanner,
hard-drives external, dll.
•
Korespondensi dengan penyedia jasa eksternal termasuk Internet Service
Provider, penyedia jasa Email, hardware, dan software supplier, dll.
•
Mengatur penawaran harga barang dan tanda terima dengan supplier untuk
kebutuhan yang berhubungan dengan IT.
5. Network Administrator
•
Maintain dan perawatan jaringan LAN.
•
Archive data.
•
Maintain dan perawatan komputer.
6. Network Engineer
•
Maintenance LAN dan Koneksi Internet
•
Maintenance hardware
•
Maintenance database dan file
•
Help Desk
•
Inventory
7. Network and Computer Systems
Administrators
•
Menjaga dan mengelola jaringan komputer dan lingkungan komputasi terkait termasuk
perangkat keras komputer, perangkat lunak sistem, perangkat lunak aplikasi, dan
semua konfigurasi.
•
Melakukan backup data dan operasi pemulihan kerusakan.
•
Mendiagnosa, memecahkan masalah, dan menyelesaikan perangkat keras, perangkat
lunak, atau jaringan lainnya dan masalah sistem, dan mengganti komponen yang
rusak bila diperlukan.
•
Merencanakan, mengkoordinasikan, dan melaksanakan langkah-langkah keamanan
jaringan untuk melindungi data, perangkat lunak, dan perangkat keras.
•
Mengkonfigurasikan, memonitor, dan memelihara aplikasi email atau virus
software perlindungan.
8. Network Systems and Data
Communications Analysts
•
Menguji dan mengevaluasi hardware dan software untuk menentukan efisiensi,
reliabilitas, dan kompatibilitas dengan sistem yang ada, dan membuat
rekomendasi pembelian.
•
Desain dan implementasi sistem, konfigurasi jaringan, dan arsitektur jaringan,
termasuk teknologi perangkat keras dan perangkat lunak, lokasi situs, dan
integrasi teknologi.
•
Membantu pengguna untuk mendiagnosa dan memecahkan masalah komunikasi data.
•
Memantau kinerja sistem dan menyediakan langkah-langkah keamanan, tips dan
pemeliharaan yang diperlukan.
•
Menjaga dibutuhkan file dengan menambahkan dan menghapus file pada server
jaringan dan membuat cadangan file untuk menjamin keselamatan file apabila
terjadi masalah dengan jaringan.
9. Web Administrators
•
Back up atau memodifikasi aplikasi dan data yang terkait untuk menyediakan
pemulihan kerusakan.
•
Menentukan sumber halaman web atau masalah server, dan mengambil tindakan untuk
memperbaiki masalah tersebut.
•
Meninjau atau memperbarui konten halaman web atau link pada waktu yang tepat,
menggunakan tool-tool.
•
Memonitor sistem untuk intrusi atau serangan denial of service, dan melaporkan
pelanggaran keamanan untuk personil yang tepat.
•
Menerapkan langkah-langkah keamanan situs web, seperti firewall atau enkripsi
pesan.
10. Web Developers
•
Mendesain, membangun, atau memelihara situs web, menggunakan authoring atau
bahasa scripting, alat penciptaan konten, alat manajemen, dan media digital.
•
Melakukan atau update situs web langsung.
•
Menulis, desain, atau mengedit konten halaman web, atau yang lain langsung
memproduksi konten.
•
Berunding dengan tim manajemen atau pengembangan untuk memprioritaskan
kebutuhan, menyelesaikan konflik, mengembangkan kriteria konten, atau memilih
solusi.
•
Back-up file dari situs web untuk direktori lokal untuk pemulihan instan dalam
kasus masalah.
2.3 Standar Profesi ACM
dan IEEE
ACM
(Association for Computing Machinery) atau Asosiasi untuk Permesinan Komputer
adalah sebuah serikat ilmiah dan pendidikan komputer pertama di dunia yang
didirikan pada tahun 1947. Anggota ACM sekitar 78.000 terdiri dari para
profesional dan para pelajar yang tertarik akan komputer. ACM bermarkas besar
di Kota New York. ACM diatur menjadi 170 bagian lokal dan 34 grup minat khusus
(SIG), di mana mereka melakukan kegiatannya. SIG dan ACM, mensponsori
konferensi yang bertujuan untuk memperkenalkan inovasi baru dalam bidang
tertentu. Layanan online termasuk forum yang disebut Ubiquity dan Tech News
mencerna, baik yang berisi informasi terbaru tentang dunia IT.
ACM
pesaing utama adalah IEEE Computer Society. Sulit untuk generalisasi akurat
tentang perbedaan antara keduanya, tetapi ACM berfokus pada ilmu komputer
teoritis dan aplikasi pengguna akhir, sementara IEEE lebih memfokuskan pada
masalah-masalah hardware dan standardisasi. Cara lain untuk menyatakan
perbedaan yaitu ACM adalah ilmuwan komputer dan IEEE adalah untuk insinyur
listrik, meskipun subkelompok terbesar adalah IEEE Computer Society. Tentu
saja, ada tumpang tindih yang signifikan antara kedua organisasi, dan mereka
kadang-kadang bekerjasama dalam proyek-proyek seperti pengembangan
kurikulumilmu komputer.
ACM
memiliki empat “Boards” yang membentuk berbagai komite dan subkelompok, untuk
membantu menjaga kualitas staf Kantor Pusat layanan dan produk. Papan ini
adalah sebagai berikut publikasi, SIG Governing Board, pendidikan, dan Badan
Layanan Keanggotaan.
IEEE
(Institute of Electrical and Electronics Engineer) merupakan asosiasi
professional terbesar di dunia yang didedikasikan atau dibuat untuk memajukan
inovasi teknologi dan kesempurnaan untuk kepentingan kemanusiaan. IEEE adalah
sebuah organisasi profesi nirlaba yang terdiri dari banyak ahli di bidang
teknik yang mempromosikan pengembangan standar-standar dan bertindak sebagai
pihak yang mempercepat teknologi-teknologi baru dalam semua aspek dalam
industri dan rekayasa (engineering), yang mencakup telekomunikasi, jaringan
komputer, kelistrikan, antariksa, dan elektronika.
Sebelumnya
IEEE bergerak dalam bidang elektroteknika, dan merupakan kependekan dari
Institute of Electrical and Electronics Engineer. Namun, meluasnya dan saling
berkaitnya bidang-bidang ilmu yang menjadi minat pengembangan IEEE membuat
organisasi ini memposisikan diri untuk bergerak dalam teknologi-teknologi lain
yang terkait, dan saat ini disebut IEEE saja. Tujuan inti IEEE adalah mendorong
inovasi teknologi dan kesempurnaan untuk kepentingan kemanusiaan. Visi IEEE
adalah akan menjadi penting untuk masyarakat teknis global dan professional
teknis dimana-mana dan dikenal secara universal untuk kontribusi teknologi dan
teknis yang professional dalam meningkatkan kondisi perkembangan global.
IEEE
memiliki lebih dari 300.000 anggota individual yang tersebar dalam lebih dari
150 negara. Aktivitasnya mencakup beberapa panitia pembuat standar, publikasi
terhadap standar-standar teknik, serta mengadakan konferensi.
IEEE-SA
telah mengembangkan standar untuk lebih dari satu abad, melalui program yang
menawarkan keseimbangan, keterbukaan, prosedur adil , dan konsensus. Ahli-ahli
teknis dari seluruh dunia berpartisipasi dalam pengembangan IEEE standar.
Standar dalam IEEE adalah mengatur fungsi, kemampuan dan interoperabilitas dari
berbagai macam produk dan layanan yang mengubah cara orang hidup, bekerja dan
berkomunikasi. Dengan para pemimpin yang berpikir kolaboratif di lebih dari 160
negara, IEEE mempromosikan inovasi, memungkinkan penciptaan dan perluasan pasar
internasional dan membantu melindungi kesehatan dan keselamatan publik.
IEEE
standard association memiliki beberapa program yaitu Industry Connections
program, Corporate Program International Program, GET Program, Arc Flash, dan
NESC. Setiap tahun, IEEE-SA melakukan lebih dari 200 suara standar, suatu
proses dimana standar yang diusulkan pada saat memilih untuk keandalan teknis
dan kesehatan. Pada tahun 2005, IEEE telah dekat dengan 900 standar aktif,
dengan 500 standar dalam pengembangan. Salah satu yang lebih penting adalah
IEEE 802 LAN / MAN kelompok standar, dengan standar jaringan komputer digunakan
secara luas untuk keduanya (kabel ethernet) dan jaringan nirkabel (IEEE
802.11). Proses pembangunan IEEE standar dapat dipecah melalui tujuh langkah
dasar yaitu:
1.
Mengamankan Sponsor,
2.
Meminta Otorisasi Proyek,
3.
Perakitan Kelompok Kerja,
4.
Penyusunan Standard,
5.
Pemungutan suara,
6.
Review Komite,
7.
Final Vote.
IEEE
Indonesia Section berada pada IEEE Region 10 (Asia-Pasifik). Ketua IEEE
Indonesia Section tahun 2009-2010 adalah Arnold Ph Djiwatampu. Saat ini IEEE
Indonesia Section memiliki beberapa chapter, yaitu:
a.
Chapter Masyarakat Komunikasi (Communications Society Chapter)
b.
Chapter Masyarakat Sistim dan Sirkuit (Circuits and Systems Society Chapter)
c.
Chapter Teknologi Bidang Kesehatan dan Biologi (Engineering in Medicine and
Biology Chapter)
d.Chapter
Gabungan untuk Masyarakat Pendidikan, Masyarakat Peralatan Elektron, Masyarakat
Elektronik Listrik, dan Masyarakat Pemroses Sinyal (Join Chapter of Education
Society, Electron Devices Society, Power Electronics Society, Signal Processing
Society)
e.
Chapter Gabungan MTT/AP-S (Joint chapter MTT/AP-S
2.4 Standar Profesi di
Indonesia Dan Regional
Berdasarkan
perkembangan Teknologi Informasi secara umum, serta kebutuhan di Indonesia
serta dalam upaya mempersiapkan diri untuk era perdagangan global. Beberapa
usulan dituangkan dalam bab ini. Usulan-usulan tersebut disejajarkan dengan
kegiatan SRIG-PS (SEARCC), dan IPKIN selaku perhimpunan masyarakat komputer dan
informatika di Indonesia. Juga tak terlepas dari agenda pemerinta melalui
Departemen terkait.
Langkah-langkah
yang diusulan dengan tahapan-tahapan sebagai beriku :
1.
Penyusunan kode etik profesiolan Teknologi Infomrasi
2.
Penyusunan Klasifikasi Pekerjaan (Job) Teknologi Informasi di Indonesia
3.
Penerapanan mekanisme sertifikasi untuk profesional TI
4.
Penerapan sistem akreditasi untuk Pusat Pelatihan dalam upaya Pengembangan
Profesi
5.
Penerapan mekanisme re-sertifikasi
6.
Promosi Standard Profesi Teknologi Informasi
Beberapa
rencana kegiatan SRIG-PS pada masa mendatang dalam upaya memasyarakatkan model
standardisasi profesi dalam dunia TI adalah :
1.
Distribusi dari manual SRIG-PS di SEARCC”96 di Bangkok.pada bulan Juli 1996.
2.
Promosi secara ekstensif oleh para anggota dari 1996-1997
3.Presentasi
tiap negara yang telah benar-benar mengimplementasikan standard yang
berdasarkan model SRIG-PS, pada SEARCC’97 di New Delhi. Ini merupakan penutupan
phase 2 dari SRIG-PS.
Untuk
memasyarakatkan standarisasi profesi dan sistem sertiikasi ini, maka harus
dilakukan lebih banyak promosi dalam penyebaran standard kompetensi. Promosi
akan dilakukan melalui radio, majalah, atau bahkan TV. Terlebih lagi, adalah
penting untuk mempromosikan standard ini ke pada institusi pendidikan, teurtama
Bagian Kurikulum, karena pendidikan Teknologi Informasi harus disesuaikan agar
cocok dengan standard yang akan diterapkan dalam industri.
Promosi
ini memiliki berbagai sasaran, pada tiap sasaran tujuan yang ingin dicapai
adalah berbeda-beda.
-
Pemerintah, untuk memberi saran kepada pemerintah, dan pembuat kebijaksanaan
dalam bidang TI dalam usaha pengembangan sumber daya manusia khususnya bidang
TI.
-
Pemberi Kerja, untuk membangkitkan kesadaran di antara para pemberi kerja
tetang nilai-nilai dari standard profesional dalam meningkatkan kualitas
profesional TI.
-
Profesional TI, untuk mendorong agar profesional TI, dari negara anggota
melihat nilai-nilai snatndar dalam profesi dak karir mereka.
-
Insitusi dan Penyusun kebijaksanaan Pendidikan, untuk memberi saran pada
pembentukan kurikulum agar dapat memenuhi kebutuhan dan standard profesional di
regional ini dalam Teknologi Informasi.
-
Masyarakat Umum, untuk menyadarkan umum bahwa Standard Profesional Regional
adalah penting dalam menghasilkan produk dan jasa yang berkualitas.
Untuk
mempromosikan model standardisasi dalam dunia TI ini, SEARCC memiliki berbagai
perencanaan kampanye antara lain :
-
Publikasi dari Standard Profesional Regional diterbitkan di seluruh negara
anggota
-
Presentasi secara formal di tiap negara anggota.
-
Membantu implementasi standard di negara-negara anggota
-
Memonitor pelaksanaan standard melalui Himpunan/Ikatan nasional
-
Melakukan evaluasi dan pengujian
-
Melakukan perbaikan secara terus menerus
-
Penggunaan INTERNET untuk menyebarkan informasi mengenai standard ini.
Untuk
mengimplementasi promosi di Phase 2, SRIG-PS memperoleh dana bantuan yang akan
digunakan untuk :
1.
Biaya publikasi : disain, percetakan dan distribusi
2.
Presentasi formal di negara anggota
3.
Membantu implementasi standar di negara anggota
4.
Pertemuan untuk mengkonsolidasi, memonitor, dan bertukar pengalaman.
Pembentukan
Standar Profesi Teknologi Informasi di Indonesia
Dalam
memformulasikan standard untuk Indonesia, suatu workshop sebaiknya
diselenggarakan oleh IPKIN. Partisipan workshop tersebut adalah orang-orang
dari industri, pendidikan, dan pemerintah. Workshop ini diharapkan bisa
memformulasikan deskripsi pekerjaan dari klasifikasi pekerjaan yang belum
dicakup oleh model SRIG-PS, misalnya operator. Terlebih lagi, workshop tersebut
akan menyesuaikan model SRIG-PS dengan kondisi Indonesia dan menghasilkan model
standard untuk Indonesia. Klasifikasi pekerjaan dan deskripsi pekerjaan ini
harus diperluas dan menjadi standard kompetensi untuk profesioanal dalam
Teknologi Informasi.
Persetujuan
dan pengakuan dari pemerintah adalah hal penting dalam pengimplementasian
standard di Indonesia. Dengan demikian, setelah standard kompetensi
diformulasikan, standard tersebut dapat diajukan kepada kepada Pemerintah
melalui Menteri Tenaga Kerja. Selain itu standard tersebut juga sebaiknya harus
diajukan kepada Menteri Pendidikan dengan tujuan membantu pembentukan kurikulum
Pendidikan Teknologi Informasi di Indonesia dan untuk menciptakan pemahaman
dalam pengembangan model sertifikasi.
Untuk
melengkapi standardisasi, IPKIN sudah perlu menetapkan Kode Etik untuk Profesi
Teknologi Informasi. Kode Etik IPKIN akan dikembangkan dengan mengacu pada Kode
Etik SEARCC dan menambahkan pertimbangan-pertimbangan yang sesuai dengan
kondisi di Indonesia.
Selanjutnya,
mekanisme sertifikasi harus dikembangkan untuk mengimplementasikan standard
kompetensi ini. Beberapa cara pendekatan dari negara lain harus
dipertimbangkan. Dengan demikian, adalah penting untuk mengumpulkan mekanisme
standard dari negara-negara lain sebelum mengembangkan mekanisme sertifikasi di
Indonesia.
Sertifikasi
sebaiknya dilaksanakan oleh IPKIN sebagai Asosiasi Komputer Indonesia. Pemerintah
diharapkan akan mengakui sertifikat ini, dan memperkenalkan dan mendorong
implementasinya di industri. Dalam mengimplementasikan mekanisme sertifikasi,
beberapa badan perlu dibentuk.
Badan
Penguji harus dibentuk dan institusi pendidikan sebaiknya dilibatkan dalam
mekanisme ini. Hal ini perlu karena institusi pendidikan memiliki pengalaman
dalam memberikan ujian.
-
Panitia Persiapan Ujian, mempersiakan kebutuhan administrasi, pendaftaran,
penjadwalan, pengumpulan maeri ujian.
-
Pelaksana Ujian, mempersiapkan tempat ujian dan melaksanakan ujian. Menyerahkan
hasil ujian kepada Badan Penguji untuk diperiksa, mengolah hasil dan memberikan
hasil kepada IPKIN
-
Pelaksana akreditasi training centre, untuk kebutuhan resertifikasi maka perlu
dibentuk badan yang melakukan penilaian terhadap pelaksana pusat pelatihan,
tetapi hal ini baru dilaksanakan setelah 5 tahun sistem sertifikasi berjalan,.
-
Pelaksana resertifikasi, hal ini mungkin baru dapat dilaksanakan setelah 5
tahun setelah sistem sertifikasi berjalan dengan baik
Kerja
sama antara institusi terkait dikoordinasikan. IPKIN sebagai Asosiasi Profesi
dapat memainkan peranan sebagai koordinator.
Dalam
pembentukan mekanisme sertifikasi harus diperhatikan beberapa hal yang dapat
dianggap sebagai kriteria utama:
1.
Sistem sertifikasi sebaiknya kompatibel dengan pembagian pekerjaan yang diakui
secara regional.
2.
Memiliki berbagai instrument penilaian, misal test, studi kasus, presentasi
panel, dan lain-lain.
3.
Harus memiliki mekanisme untuk menilai dan memvalidasi pengalaman kerja dari
para peserta, karena kompetensi profesional juga bergantung dari pengalaman
kerja pada bidang tersebut.
4.
Harus diakui pada negara asal.
5.
Harus memiliki silabus dan materi pelatihan, yang menyediakan sarana untuk
mempersiapkan diri untuk melakukan ujian sertifikasi tersebut.
6.
Sebaiknya memungkinkan untuk dilakukan re-sertifikasi
Sebagai
kriteria tambahan adalah :
1.
Terintegrasi dengan Program Pengembangan Profesional
2.
Dapat dilakukan pada region tersebut.
Dalam
hal sertifikasi ini SEARCC memiliki peranan dalam hal :
-
Menyusun panduan
-
Memonitor/dan bertukar pengalaman
-
Mengakreditasi sistem sertifikasi, agar mudah diakui oleh negara lain anggota
SEARCC
-
Mengimplementasi sistem yang terakreditasi tersebut
Sumber
:
aditiodoank.wordpress.com